Koleksi Kata Bijak Bulan

Temukan kata-kata bijak Bulan, arti kata, kata mutiara, dan kutipan terbaik tentang Bulan. Situs kata-kata terlengkap dan terbaru.

Kata Bijak Tentang "Bulan"


Bulan tetap terang ketika tidak menghindari malam.

Jalaluddin Rumi

Penyair sufi, ahli hukum, sarjana Islam dan teolog dari Persia

Petiklah bulan, jadikan ia cahaya sahaja di malam laknat para pendosa. Sepi ini tanpa nama, dingin namun bermakna.

Jerinx

Personel band Superman Is Dead (SID) dari Indonesia

Jingga di bahumu. Malam di depanmu. Dan bulan siaga sinari langkahmu. Teruslah berjalan. Teruslah melangkah. Kutahu kau tahu. Aku ada.

Dewi Lestari

Penulis dan penyanyi dari Indonesia

Tiga hal tidak bisa lama disembunyikan: matahari, bulan, dan kebenaran.

Buddha

Pemimpin spiritual, lahir Siddharta Gautama

Bersama bintang. Bersama bulan. Bersama langit malam. Cukup dengan melihat alam, kamu merasakan kedamaian.

Rohmatikal Maskur

Penulis dari Indonesia

Kita, cukup kita yang tahu. Untuk apa mengucapkan Happy Anniversary setiap bulan? Aku ingin menjadi seseorang yang bisa bersamamu tahunan, bukan bulanan.

Fiersa Besari

Penulis dan pemusik dari Indonesia

Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup dimasa pancaroba. Jadi tetaplah bersemangat elang rajawali.

Soekarno

Presiden pertama Indonesia

Mengapa bulan di jendela makin lama makin redup sinarnya? Karena kehabisan minyak dan energi. Mimpi semakin mahal,hari esok semakin tak terbeli. Di bawah jendela bocah itu sedang suntuk belajar matematika. Ia menangis tanpa suara: butiran bensin meleleh dari kelopak matanya. Bapaknya belum dapat duit buat bayar sekolah. Ibunya terbaring sakit di rumah. Malu pada guru dan teman-temannya, coba ia serahkan tubuhnya ke tali gantungan. Dadah Ayah, dadah Ibu, Ibucinta terlonjak bangkit dari sakitnya. Diraihnya tubuh kecil itu dan didekapnya. Berilah kami rejeki pada hari ini dan ampunilah kemiskinan kami.

Joko Pinurbo

Penyair dari Indonesia

Dahulu aku sering bertanya sendiri; kalau puisi itu berwujud akan seperti apakah dia? Matahari? Bulan? Bintang? Gunung? Laut? Bertahun lalu aku temukan puisi memancar mancar dari matamu, masuk ke dalam tubuhku. Seperti yang kau duga pada akhirnya aku tahu puisi tak pernah punya rupa. Ia rasa yang menggenang, meluap di jemari kenangan. Kenangan bernama engkau.

Helvy Tiana Rosa

Sastrawan asal Indonesia

Kita bukanlah pungguk merindukan bulan! Kita semua adalah petarung hidup! Hari-hari berganti waktu terus berlalu Rebutlah milikmu! Rebutlah hidupmu!

Sawung Jabo

Penyanyi dari Indonesia (terlahir Mochamad Djohansyah)

Temukan Kata
Ikuti Kami
Jangan ketinggalan update terbaru kami:
Advertisement
Advertisement